1. Perencanaan
Laporan Bisnis
A. Pengertian dan Jenis laporan bisnis
Laporan bisnis ialah setiap dokumen faktual yang menyatakantujuan perusahaan
merupakan sarana manajerial untuk menginformasikan atau memberikan kontribusi pada
pengambilan keputusan harus bersifat akurat, lengkap dan obyektif.
Suatu laporan dapat berbentuk tertulis
ataupun lisan ataupun keduanya (lisan dan tertulis).Laporan tertulis biasanya
mendahului penyajian secara lisan yang didasarkan pada dokumen tertulis.
Laporan bisnis dapat digolongkan ke dalam jenis sebagai berikut :
1. Laporan
menurut Fungsinya
a)
Laporan informasional
Laporan yang bersifat memberi informasi, menyajikan fakta –
tanpa melakukan analisis, tanpa kesimpulan, dan tanpa memberi rekomendasi.
b)
Laporan analitis
laporan yang menyajikan fakta, menganalisis dan
mengintrepertasikannya, kemudian menyimpulkan dan memberi rekomendasi. Beberapa
contoh dari jenis ini adalah laporan kemajuan pekerjaan, laporan rekomendasi,
proposal, dan sebagainya.
2. Laporan menurut Subjeknya
Laporan menurut subjeknya adalah laporan yang
didasarkan menurut departemen atau unit tempat laporan itu
diperoleh.Contoh-contohnya adalah laporan akuntansi, laporan personalia,
laporan produksi dan sebagainya.
3.
Laporan menurut Formalitasnya
Laporan jenis ini dapat dibedakan atas laporan
formal atau laporan laporan panjang (pada umumnya lebih dari 10 halaman) dan
laporan nonformal atau laporan singkat.
4. Laporan
menurut Keasliannya
Laporan yang terdiri dari laporan otoritas, laporan sukarela, laporan swasta,
dan laporan publik.
a) Laporan otoritas yang dibuat atas dasar permintaan atau
kuasa dari orang lain.
b) Laporan sukarela disusun atas inisiatif dari pembuat laporan
itu sendiri.
c) Laporan swasta adalah laporan yang dibuat oleh
organisasi/perusahaan swasta.
d) Laporan publik disusun oleh lembaga/organisasi pemerintah
atau lembaga yang dibiayai oleh negara.
5. Laporan
menurut Frekuensinya
Laporan
menurut frekuensinya terdiri dari laporan berkala yaitu laporan yang disusun
secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan.
6. Laporan
menurut Jenisnya
Laporan
jenis terdiri dari laporan memorandum, laporan surat, laporan dalam bentuk
cetakan, dan laporan panjang (laporan formal).
7. Laporan menurut Kegiatan Projek
Laporan macam ini terdiri atas laporan pendahuluan,
laporan perkembangan, dan laporan akhir.
8. Laporan menurut Pelaksanaan
Pertemuan
Yang termasuk ke dalam laporan jenis ini adalah agenda, resolusi, notulen, dan
laporan pertemuan.
Ø
Agenda adalah suatu dokumen yang
ditulis sebelum suatu pertemuan berlangsung, dan biasanya terdiri dari jadwal
pelaksanaan dan topik yang akan dibahas dalam pertemuan sehingga akan membantu
peserta dalam mempersiapkan peserta.
Ø
Resolusi merupakan laporan singkat
yang secara formal berisi pengumuman hasil konsensus dalam suatu pertemuan.
Ø
Notulen adalah laporan resmi dalam
suatu pertemuan yang telah berlangsung yang mencakup semua hal yang terjadi
dalam suatu pertemuan.
Ø
Laporan pertemuan merupakan laporan
resmi yang mencakup bahasan yang lebih luas dan berisi hasil pertemuan atau
konfrensi penting.
B. Bagian pokok dalam laporan bisnis
I.
Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan ada 10 hal
yang perlu dipertimbangkan, yakni:
1.
Pemberi Kuasa, adalah individu/organisasi
yang meminta laporan;
2.
Tata-letak, menginformasikan kepada
pembaca tentang apa saja yang akan dibahas dalam laporan bisnis;
3.
Masalah, biasanya diformulasikan di awal pendahuluan sebelum
maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan;
4.
Maksud, merupakan poin penting dalam
laporan bisnis;
5.
Ruang Lingkup, berhubungan dengan luas cakupan atau batas
suatu pokok bahasan dalam sebuah laporan bisnis;
6.
Metodologi, mengacu pada metode
pengumpulan informasi;
7.
Sumber-sumber, mencakup berbagai
sumber yang kita gunakan dalam penyusunan laporan bisnis, baik sumber tertulis
maupun sumber lisan;
8.
Latar Belakang, jika pembaca
dianggap perlu mengetahui informasi yang ada dalam laporan bisnis itu maka
latar belakang harus disampaikan.
9.
Definisi Istilah, jika kita
menggunakan istilah yang memiliki beberapa penafsiran maka kita harus
menjelaskan kepada pembaca definisi yang kita maksudkan.
10. Keterbatasan, adalah keterbatasan dalam hal dana, waktu,
ataupun data yang tersedia.
Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut dapat
digabungkan menjadi satu atau dua paragraf dengan ataupun tanpa judul
“Pendahuluan”. Bahkan dalam laporan berkala, judul pendahuluan dapat
dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.
II. Isi Laporan
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah isi laporan.Dalam bagian
ini, kita membahas dan mengembangkan hal-hal yang penting secara rinci.Di
samping itu, bagian ini dapat membantu kita mencapai maksud penulisan laporan
bisnis.Penulisan laporan bisnis yang baik, harus mencakup temuan fakta yang
penting dan relevan.
III. Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, dan untuk
laporan analitis juga mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi.Oleh
karena itu, dalam Laporan Informasional bagian penutup ini dinamakan Rangkuman,
sedangkan pada Laporan Analitis disebut Kesimpulan dan Rekomendasi.
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam
bagian penutup adalah sebagai berikut:
a. Rangkuman
b. Kesimpulan
c. Rekomendasi
d. Rencana Tindakan
C. Pengorganisasian isi dalam laporan bisnis
Ada 2 (dua) cara yang dapat dipilih
untuk digunakan dalam penyusunan isi laporan bisnis, yakni cara deduksi (cara
langsung) dan cara induksi (cara tak langsung).
1.
Cara deduksi atau cara langsung
berarti menyampaikan ide pokok dan rekomendasi terlebih dahulu, setelah itu
baru dijelaskan hal-hal yang rinci.
2.
Cara induksi atau cara tak
langsung, berarti kita menjelaskan fakta- fakta yang ada terlebih dahulu, baru
kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan, dan rekomendasi.
D. Penulisan laporan singkat
·
Karakteristik Laporan Singkat
Kebanyakan laporan singkat
hanya mencakup materi pendukung yang relatif sedikit bagi pencapaian komunikasi
yang efektif. Laporan singkat itu sendiri dapat berbentuk memo ataupun surat
yang terdiri atas satu atau dua halaman.
Laporan singkat mencakup
beberapa elemen penting dalam suatu laporan formal, antara lain:
1. Gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
2. Grafik untuk lebih menekankan tulisan.
3. Judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.
4. Format memo atau surat.
·
Perencanaan
Laporan Singkat
Dalam merencanakan suatu laporan singkat, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain audience, tujuan, dan
subjek laporan. Masing-masing elemen akan mempengaruhi format dan panjang,
gaya, serta organisasi suatu laporan.
Ada beberapa format laporan yang dapat dipilih oleh penulis,
antara lain :
1. Preprinted
Bentuk sebelum dicetak pada dasarnya digunakan untuk mengisi
laporan yang kosong. Kebanyakan laporan preprinted relatif pendek,
sekitar lima atau kurang dari lima halaman, dan berkaitan dengan informasi
rutin. Contohnya adalah laporan otoritas.
2. Surat
Format surat dapat digunakan untuk laporan yang jumlah
halamannya lima atau kurang, dan ditujukan kepada pihak luar organisasi.
Laporan tersebut mencakup semua bagian surat, dan dilengkapi dengan judul,
catatan kaki, table, dan gambar.
3. Memo
Format yang paling umum untuk laporan singkat yang digunakan
untuk kepentingan pihak intern suatu organisasi. Memo mencakup beberapa hal
berkut : tanggal, kepada, dari, dan subjek.
4. Manuskrip
Laporan ini terdiri atas beberapa halaman sampai ratusan
halaman yang memerlukan pendekatan formal.Karena panjangnya, format manuskrip
memerlukan lebih banyak komponen baik sebelum teks (prefatory parts)
maupun setelah teks (supplementary parts).
E. Membuat laporan bisnis yang baik
1.
Akurat
Hal pertama yang perlu diperhatikan
oleh seorang penulis laporan bisnis adalah bagaimana mengatakan suatu
kebenaran. Beberapa hal berikut ini akan membantu mengatasi kemungkinan
terjadinya distorsi :
a. Jelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.
b. Laporkan semua fakta yang relevan.
c. Tempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif.
d. Berikan bukti-bukti terhadap kesimpulan yang Anda buat.
e. Sajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan Anda.
f. Jaga bias pribadi Anda dalam suatu laporan.
2. Keputusan yang Baik
Laporan bisnis yang dibuat tidak
hanya digunakan pihak intern saja, tetapi juga pihak ekstern organisasi.
Pembaca akan merasa senang membaca suatu laporan yang mencakup lima hal berikut
:
a. Adanya ide pokok pada permulaan suatu laporan.
b. Melihat fakta-fakta yang tersedia.
c. Menerima uraian atau cerita secara menyeluruh.
d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
e. Mempelajari sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih mudah.
3. Format, Gaya, dan Organisasi yang Responsif
Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format surat, memo, atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal atau informal. Dalam hal ini, ajukan diri Anda sendiri pertanyaan berikut.
a. Siapa yang berinisiatif
yang membuat laporan?
b. Apakah subyek yang akan dimasukan ke dalam laporan?
c. Kapan suatu laporan dibuat?
d. Ke mana laporan akan dikirim?
e. Mengapa suatu laporan dibuat?
f. Bagaimana sikap pembaca?
b. Apakah subyek yang akan dimasukan ke dalam laporan?
c. Kapan suatu laporan dibuat?
d. Ke mana laporan akan dikirim?
e. Mengapa suatu laporan dibuat?
f. Bagaimana sikap pembaca?
2.
Presentasi bisnis
A. Persiapan dasar presentasi bisnis
a. Penguasaan terhadap topic atau materi yang akan dipresentasikan
Penguasaan terhadap materi yang akan dipresentasikan merupakan salah satu syarat penting agar apa yang ingin disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran.
Ketidakpastian terhadap materi yang akan dipresentasikan bukan saja menghambat penyampaian pesan kepada audiens,
tetapi juga akan memberikan citra ( image ) yang kurang baik bagi pembicara yang bersangkutan. Oleh karena itu,
kuasailah materi tersebut dengan baik sebelum melakukan presentasi
di hadapan audiens.
b. Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik
Di samping penguasaan materi yang akan dipresentasikan dengan baik,
maka berikutnya adalah bagaimana seorang pembicara mampu memanfaatkan berbagai alat
bantu presntasi bisnis
demi pencapaian tujuan
yang dikehendaki.
Berbagai alat bantu presentasi bisnis
yang dapat digunakan antara lain: white board,
spidol, overhead projector ( OHP ), transparasi, slide, komputer, bagan, flip
chart, video camera, tape, televisi, VCR, dan LCD Projector.
c. Menganalisis siapa audiens ( Who, What, Where,
When, Why, How )
Agar tujuan presentasi bisnis dapat tercapai dengan baik, maka seorang pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens.Melalui pendekatan bertanya dengan menggunakan
kata tanya seperti: apa, siapa, di mana, kapan,
mengapa, dan bagaimana, maka seorang pembicara akan dapat mengidentifikasi tentang siapa sebenarnya audiens yang
dimaksud, sehingga seorang pembicara dapat melakukan berbagai persiapan antisifatif.
d. Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi
Agar presentasi bisnis
yang dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan, maka seorang pembicara perlu mengenal lebih dekat dengan lingkungan lokasi atau tempat di mana seseorang akan melakukan presentasi bisnis.
B. Penggunaan alat bantu dalam presentasi
a. Papan Tulis Hitam dan Putih (Blackboard & Whiteboard)
Papan tulis hitam (blackboard) merupakan salah satu alat bantu presentasi yang sudah cukup kuno, sehingga kini alat bantu tersebut relatif jarang digunakan. Selain papan tulis hitam, kini muncul papan tulis putih (w hiteboard) yang banyak digunakan di berbagai perkantoran bisnis maupun non bisnis. Sarana ini cocok untuk kegiatan-kegiatan seperti loka karya, briefing, rapat rutin, maupun diskusi kelompok.
Papan tulis hitam (blackboard) merupakan salah satu alat bantu presentasi yang sudah cukup kuno, sehingga kini alat bantu tersebut relatif jarang digunakan. Selain papan tulis hitam, kini muncul papan tulis putih (w hiteboard) yang banyak digunakan di berbagai perkantoran bisnis maupun non bisnis. Sarana ini cocok untuk kegiatan-kegiatan seperti loka karya, briefing, rapat rutin, maupun diskusi kelompok.
b. Flip Charts
Flip charts adalah sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran-lembaran kertas berukuran besar. Apabila lembar kertas pertama sudah penuh, pembicara dapat membuka lembar berikutnya yang masih kosong dengan menyibak kertas tersebut atau menyobeknya.
Flip charts adalah sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran-lembaran kertas berukuran besar. Apabila lembar kertas pertama sudah penuh, pembicara dapat membuka lembar berikutnya yang masih kosong dengan menyibak kertas tersebut atau menyobeknya.
c. Transparansi Overhead Projector
Transparansi OHP nampaknya merupakan alat bantu presentasi yang cukup popular bagi para pembicara. Di berbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Geni graphics Corporation tahun 1987, sekitar 57% lembar transparansi dihasilkan dengan mesin fotokopi, dan selalu dibuat dengan mesin ketik atau bahkan teks tulisan tangan. Hanya 29% transparansi yang dibuat dari artwork dan 32% dari grafik komputer. Dengan semakin meluasnya teknologi komputer, semakin banyak orang dapat memanfaatkan kemampuan computer untuk membuat tampilan grafik, gambar, bagan dan sejenisnya dengan kualitas hasil yang lebih baik.
Transparansi OHP nampaknya merupakan alat bantu presentasi yang cukup popular bagi para pembicara. Di berbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Geni graphics Corporation tahun 1987, sekitar 57% lembar transparansi dihasilkan dengan mesin fotokopi, dan selalu dibuat dengan mesin ketik atau bahkan teks tulisan tangan. Hanya 29% transparansi yang dibuat dari artwork dan 32% dari grafik komputer. Dengan semakin meluasnya teknologi komputer, semakin banyak orang dapat memanfaatkan kemampuan computer untuk membuat tampilan grafik, gambar, bagan dan sejenisnya dengan kualitas hasil yang lebih baik.
d. Slide
Sekitar tahun 1980-an slide cukup popular bagi alat bantu presentasi bisnis. Slide dapat berupa foto, grafis, atau gabungan keduanya. Kualitas gambar dan tampilan yang disajikan dengan slide ini cukup baik, di samping juga mudah dan ringan membawanya. Dalam perkembangannya, slide yang berukuran 35 mm ini dapat dikombinasikan dengan personal computer (PC) dengan resolusi gambar berkualitas tinggi Berta dapat disimpan dalam disket.
Sekitar tahun 1980-an slide cukup popular bagi alat bantu presentasi bisnis. Slide dapat berupa foto, grafis, atau gabungan keduanya. Kualitas gambar dan tampilan yang disajikan dengan slide ini cukup baik, di samping juga mudah dan ringan membawanya. Dalam perkembangannya, slide yang berukuran 35 mm ini dapat dikombinasikan dengan personal computer (PC) dengan resolusi gambar berkualitas tinggi Berta dapat disimpan dalam disket.
e.
Papan Tulis Elektronik
Papan tulis elektronik telah dikembangkan dengan menawarkan berbagai kemudahan yang banyak digunakan di kantor, konferensi, dan ruang pelatihan. Papan tulis elektronik tersebut memiliki motor elektrik untuk menggulung layar sehingga muncul bagian bersih yang barn, dan seterusnya. Layar papan tulis tersebut dapat dihubungkan dengan printer yang dapat mencetak tulisan yang ada di layar tersebut. Papan tulis elektronik cocok untuk kegiatan diskusi kecil atau sejenisnya.
Papan tulis elektronik telah dikembangkan dengan menawarkan berbagai kemudahan yang banyak digunakan di kantor, konferensi, dan ruang pelatihan. Papan tulis elektronik tersebut memiliki motor elektrik untuk menggulung layar sehingga muncul bagian bersih yang barn, dan seterusnya. Layar papan tulis tersebut dapat dihubungkan dengan printer yang dapat mencetak tulisan yang ada di layar tersebut. Papan tulis elektronik cocok untuk kegiatan diskusi kecil atau sejenisnya.
f.
Video Cassette Recorder (VCR)
Video Cassette Recorder (perekamkaset video) dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan presentasi bisnis. Anda dapat merekam berbagai program pelatihan atau kegiatan-kegiatan tertentu sebagai bahan studi kasus, dalam format kaset video. Secara umum, kaset video memiliki tiga macam format yaitu PAL (digunakan di Australia, SelandiaBaru, Inggris, Spanyol, Portugal, Norwegia, Swedia, Denmark, Finlandia, Austria, Belanda, Swiss, Afrika Selatan, Cina, Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan Indonesia); NTSC (digunakan di Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Taiwan, Filipina, dan sejumlah Negara Amerika Latin); SECAM (digunakan di Prancis, Jerman, Yunani, Timur Tengah, Mauritius, Cekoslovakia, Hongaria, Polandia, danRusia).
Video Cassette Recorder (perekamkaset video) dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan presentasi bisnis. Anda dapat merekam berbagai program pelatihan atau kegiatan-kegiatan tertentu sebagai bahan studi kasus, dalam format kaset video. Secara umum, kaset video memiliki tiga macam format yaitu PAL (digunakan di Australia, SelandiaBaru, Inggris, Spanyol, Portugal, Norwegia, Swedia, Denmark, Finlandia, Austria, Belanda, Swiss, Afrika Selatan, Cina, Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan Indonesia); NTSC (digunakan di Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Taiwan, Filipina, dan sejumlah Negara Amerika Latin); SECAM (digunakan di Prancis, Jerman, Yunani, Timur Tengah, Mauritius, Cekoslovakia, Hongaria, Polandia, danRusia).
g. Panel
LCD Projector
Panel Liquid Crystal Display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar computer jenis laptop, yakni transparan. Untuk dapat beroperasi, layar LCD dihubungkan dengan port monitor bagian belakang computer dan bertindak seperti layar computer biasa yang menayangkan data atau gambar. Teknologi presentasi yang cukup canggih ini minimal memiliki sekitar 16,7 juta warna dengan kualitas tampilan gambar cukup baik. Panel LCD ini barn dapat berfungsi bila dihubungkan dengan personal computer (PC), baik dalam bentuk portable computer maupun desktop computer.
Panel Liquid Crystal Display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar computer jenis laptop, yakni transparan. Untuk dapat beroperasi, layar LCD dihubungkan dengan port monitor bagian belakang computer dan bertindak seperti layar computer biasa yang menayangkan data atau gambar. Teknologi presentasi yang cukup canggih ini minimal memiliki sekitar 16,7 juta warna dengan kualitas tampilan gambar cukup baik. Panel LCD ini barn dapat berfungsi bila dihubungkan dengan personal computer (PC), baik dalam bentuk portable computer maupun desktop computer.
C. Menganalisa
Audience
Terkait dengan analisis ini ada tiga aspek yang perlu Anda analisis demografis,
aspek psikologis danas pek kontekstual.
a. Aspek Demografis
Tujuan dari analisis aspek demografis adalah untuk mengetahui siapa yang Anda ajak bicara. Berikut adalah beberapa hal
yang perlu Anda analisis dari aspek demografis.
- Apa latar belakang pekerjaan mereka?
- Apa latar belakang pendidikan mereka?
- Apa posisi mereka dalam organisasi?
- Apa latar belakang agama, ras, suku dan budaya mereka?
b. Aspek Psikologis
Tujuan dari analisis aspek psikologis adalah untuk mengetahui apa yang dipahami dan yakini oleh audiens sebelum mengikuti presentasi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda analisis dari aspek psikologis.
- Apa masalah mereka
- Apa
yang ingin mereka dengar?
- Sejauh mana tingkat pengetahuan mereka terhadap topik yang akan disampaikan
- Mengapa mereka perlu mendengarkan topik yang akan disampaikan
c. Aspek Kontekstual
Tujuan dari analisis kontekstual adalah untuk mengetahui bagaimana situasi
yang Anda hadapi. Berikut adalah beberapa hal
yang perlu Anda analisis dari aspek kontekstual :
- Apakah mereka hadir suka rela atau karena kewajiban ?
- Dimana presentasi dilakukan?
- Bagaimana kondisi ruangan dan peralatan yang akan digunakan?
- Berapa
lama waktu yang diberikan?
3.
PENGORGANISASIAN DAN REVISI PESAN-PESAN BISNIS
- Ketrampilan Merevisi Pesan
Menulis
pesan-pesan bisnis sangatlah berbeda dan tidak semudah menulis pesan– pesan
yang bersifat pribadi (personal), seperti penulisan surat kepada orang tua,
saudara, atau teman akrab.
pesan-pesan bisnis mencakup pesan-pesan bisnis
tertulis dan pesan-pesan bisnis yang disampaikan secara lisan.
- Pesan – pesan Bisnis Tertulis.
A. Mengedit
isi dan cara pengorganisasiannya
Pada face
awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama pada pesan-pesan awal
dan akhir, karena pesan – pesan tersebut mempunyai pengruh besar terhadap
audiens. Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan, menarik,
dan memberikan reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih panjang,
beberapa paragraf pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.
B. Mengedit
mekanik atau teknis penulisan
Setelah
melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya penulisannya, langkah
berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut mekanik atau teknis penulisan
suatu pesan – pesan bisnis yang mencakup antara lain:
1) Susunan
kalimat yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan yang ada,
sehingga mudah dipahami dengan baik.
2)
Penggunaan kapitalisasi secara tepat (perhatikan kata-kata yang harus ditulis
dengan huruf kapital).
3) Penulisan
tanda baca secara benar (perhatikan penggunaan tanda baca koma, titik, titik
koma, tanda tanya, dan tanda seru).
4)
Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat dapat
dipahami dengan mudah.
5)
Perhatikan pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal ini dapat
menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yng telah disampaikan.
C. Mengedit
format dan layout
Langkah
terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis adalahmengedit format atau layout
secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa,
ejaan, kesalahan – kesalahan tulis, dan tanda baca, format penulisannya juga
tidak boleh diabaikan begitu saja. Jika format penulisannya menarik, di tata
rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas yang digunakan berkualitas baik,
audiens anda akan senang membacanya.
- Pesan – pesan bisnis lisan
Sebagaimana
pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara tertulis, pesan– pesan bisnis yang
disampaikan secara lisan pun memerlukan pengecekan ulang, perbaikan atau
pengeditan (editing) seperlunya, sehingga suatu pesan bisnis dapat dipahami
audiens dengan baik. Perlu dilakukan kegiatan pengeditan yang mencakup antara
lain:
a. Substansi
pesan
Mengedit
substansi pesan yang akan disampaikan kepada audiens
b.
Pengorganisasian pesan
Mencakup 3
poin penting, yaitu:
1)
Pembuka (misalnya, salam pembuka, perkenalan diri)
2)
Penyampaian substansi pesan (misalnya, pengntar pesan dilanjutkan dengan
substansi pesan.
3)
Penutup (misalnya: kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi).
c. Gaya
Bahasa
Gaya bahasa
yang digunakan dalam penyajian pesan – pesan bisnis secara lisan lebih menarik
dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis karena cara penyampaiannya yang
lebih santai, luwes, dan tidak monoton.
A. PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI OUTLINE
Untuk mencapai pengorganisasian
pesan-pesan yang baik maka diperlukan suatu cara agar pesan tersebut dapat
berguna dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan cara :
1. Mendefinisikan
dan Mengelompokkan Ide
Memutuskan apa yang
harus dikatakan adalah masalah mendasar bagi setiap komunikator yang harus
dicari pemecahannya. Jika materi memang lemah, tidak memiliki suatu muatan yang
menarik, maka akan mengaburkan fakta yang ada. Apabila penyusunan pesan yang
panjang dan kompleks, maka outline sangat diperlukan dan menjadi penting
artinya. Hal ini karena dengan adanya outline akan sangat membantu
memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
Selain itu, outline juga membantu untuk mengkomunikasikan ide-ide dengan cara
yang lebih sistematik, efisien dan efektif. Melalui perencanaan yang baik
outline akan membantu mengekspresikan transisi antara ide-ide sehingga audiens
akan memahami pola pikir komunikator. Susunan suatu outline secra garis besar
dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, antara lain :
a. Memulai
dengan Ide Pokok, akan sangat membantu dalam menetapkan tujuan dan strategi
umum dari suatu pesan. Ide pokok dirangkum ke dalam dua hal yaitu : keinginan
terhadap audiens untuk melakukan dan memikirkannya, sebagai alasan yang
mendasar bagi audiens mengapa harus melakukan dan memikirkannya.
b. Menyatakan hal-hal
pendukung yang penting, yang akan sangat berguna dalam mendukung ide-ide pokok.
c. Membuat
ilustrasi dengan bukti-bukti, semakin banyak bukti-bukti yang dapat disajikan,
maka outline yang dibuat akan semakin baik.
2. Menentukan
Urutan dengan Rencana Organisasional
Setelah mengelompokkan
ide-ide, langlah selanjutnya adalah menentukan urutan-urutan terhadap ide-ide
tersebut aga selaras dengan rencana organisasional, melalui dua pendekatan
yaitu :
a. Pendekatan Langsung
(direct approach), sering disebut juga dengan pendekatan deduktif , dimana ide
pokok muncul paling awal, kemudian diikuti bukti-bukti pendukungnya. Biasanya
reaksi dari audiens akan positif dan menyenangkan jika menggunakan pendekatan
ini.
b. Pendekatan
Tidak Langsung (indirect approach), atau sering disebut dengan pendekatan
induktif, dimana bukti-bukti diletakan paling awal, kemudian baru diikuti
dengan ide pokok. Biasanya audiens akan merespon negatif dan tidak
menyenangkan. Setelah menganalisa berbagai kemungkinan respon yang ada dari
dalam diri audiens serta telah menemukan suatu pendekatan yang terbaik, maka
tahap selanjutnya adalah menentukan jenih pesan yang akan dibuat atau
disampaikan. Secara garis besar jenis pesan yang dapat di sampaikan meliputi
permintaan langsung (direct request), pesan-pesan rutin, good news atau
goodwill, pesan-pesan bad news dan pesan-pesan persuasif.
B. Pemilihan
Kata Yang Tepat
Pemilihan
kata dalam penyampaian pesan – pesan bisnis kepada audiens sangat penting.
Penggunaan kata asing yang sukar dimengerti adalah pemborosan. Agar suatu
komunikasi dapat tercapai maksudnya, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
- Pilihlah kata yang sudah
familiar
Diperlukan
suatu analisis audiens, terutama untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan
pengalaman audiens. Pemahaman yang baik terhadap audiens akan memberikan
pengaruh yang baik bagi proses penyampaian pesan – pesan bisnis.
- Pilihlah kata-kata yang singkat
Kata-kata
yang singkat selain efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi kita juga
harus memperhatian kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
- Hindari kata-kata yang bermakna
ganda
Penggunaan
kata-kata tersebut akan mengakibatkan penafsiran yang bermacam – macam. Hal ini
dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud dari pesan-pesan bisnis.
C. Membuat Kalimat Yang Efektif
Dalam
menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran,
kesatuan susunan, dan kelogisan. Diketahui bahwa dalam setiap kalimat paling
tidak terdiri atas subjek dan predikat. Subjek dalam predikat akan menjawab
“siapa” atau “apa” yang dilakukan oleh kata kerja dan merupakan topik suatu
bahasan atau sesuatu yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
- Tiga jenis kalimat
a) Kalimat
Sederhana
Suatu
kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan predikat. Namun tidak
menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun
tidak langsung.
b) Kalimat
Majemuk
Kalimat
majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa
dependen. Klausa independen merupakan lausa yang dapat berdiri sendiri atau
mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa yang
tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki klausa yang utuh.
c) Kalimat
kompleks
Kalimat
kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen
sebagai anak kalimat.
- Cara mengembangkan paragraf
Ada dua
pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf, pendekatan induktif dan
pendekatan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan berbagai alasan
terlebih dahulu baru dibuat kesimpulan, sedangkan deduktif dimulai dari
kesimpulan, baru diikuti dengan alasan-alasannya. Cara-cara mengembangkan
paragraf:
a).
Ilustrasi
Untuk
mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan suatu ilustrasi yang dapat
memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum.
b).
Perbandingan (Persamaan & Perbedaan)
Anda dapat
mengembangkan paragraf dengan cara membandingkan persamaan maupun perbedaan
terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain.
c).
Pembahasan Sebab-Akibat
Agar dapat
memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.
d).
Klasifikasi
Untuk
mempermudah pemahaman paragraf bagi pengirim pesan dan penerima pesan. Selain
itu agar suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau terfokus.
e).
Pembahasan Pemecahan Masalah
Untuk
memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi seseorang dalam
pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi
Paragraf
hendaknya jangan terlalu singkat namun juga jangan terlalu panjang. Yang
penting, suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan yang utuh,
menggunakan kata-kata transisi, kata ganti, atau kata kunci sebagai penghubung
antara kalimat yang satu dengan yang lainnya, dan jelas.
- Menulis Ulang Pesan
Ernest
Hemingway pernah menyatakan bahwa “tidak ada yang disebut menulis yang ada
hanya menulis ulang” Pada kenyataannya, pelaku bisnis banyak melakukan
kesalahan berikut:
- Hanya memindahkan kata-kata dan
tidak benar-beanr memperbaikinya
- Tidak melakukan penulisan ulang
karena dianggap membuang waktu
- Mengirim dokumen pada saat-saat
terakhir dibutuhkan.
Setelah
penulisan ulang dilakukan dengan baik dokumen bisnis kemungkinan akan menjadi
berjumlah separuh dari rencana semula. Dokumen menjadi lebih ringkas, mantap
dan kuat.
Memproduksi
Pesan
Setelah puas
memproduksi pesan, organisasi, gaya , kemudahan dibaca, pilihan kata,
pengembangan paragraf dan menulis ulang pesan, proses pembuatan pesan belum
selesai. Draft ditulis ulang dengan baik atau diketik secara manual atau
elektronis.
Pada masa
sekarang ini, sebagian besar dokukmen bisnis dipsroduksi menggunakan computer.
Berbagai aplikasi bias dipergunakanuntuk membuat desain agar pesan lebih
menarik. Misalnya Ms. Word, desktop publishing, photoshop, dan lain-lain.
4.
Komunikasi Lisan Dan Negoisasi
Pengertian Komunikasi Lisan
Komunikasi Lisan adalah komunikasi dengan
mengucapkan kata-kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicaranya,
komunikasi lisan biasanya dapat dilakukan pada kondisi para personal ataupun
individu berhadapan langsung, seperti pada saat berkomunikasi dengan tatap muka
langsung atau melalui alat berupa komputer yang mempunyai fasilitas konfrensi
jarak jauh (computer teleconference) tatap muka melalui televisi sirkuit
tertutup (closed cirkit televisi/CCTV).
● Pengertian Negoisasi
Negosiasi adalah proses tawar-menawar
dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai
kesepakatan antar pihak yang satu dengan pihak yang lain.
Negosiasi salah satu cara
memepengaruhi orang lain
Dalam mempengaruhi orang lain
terhadap pendapat kita negosiasi adalah salah satu cara yang baik, karena
disana akan terjadi yang namanya persetujuan kedua belah pihak, tanpa adanya
paksaan. Tidak dihindari pula dalam negosiasi ini berupa konteks yang monolog
(mentoring) jika yang diajak bicara oleh kita adalah orang yang lebih muda (
yang mau diajak monolog). Ataupun dengan jalan pencarian solusi bersama-sama
dengan cara kita mengarahkan pada keinginan kita.
Bentuk negosiasi :
1. Negosiasi secara langsung
artinya berhadapan langsung dengan kita.
2. Negosiasi tidak langsung, misalnya
dengan melalui telepon.
A.
Komunikasi Lisan dalam Rapat
Di dalam pertemuan dan rapat setiap peserta harus
menyadari posisinya dalam forum tersebut. Tiap peserta hendaknya:
● Mampu berkomunikasi secara jujur, terbuka dan
bertanggung jawab.
● Mampu berperan sebagai komunikator yang
berpartisipasi aktif namun tidak memonopoli pembicaraan.
● Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat
responsive namun tidak emosional.
● Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat
bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian.
● Mampu mengendalikan diri, dan menghindarkan
terjadinya debat serta tidak berbicara bertele-tele.
B.
Komunikasi Lisan dalam Wawancara
Wawancara pada dasarnya adalah obrolan biasa, hanya
saja dengan topik tertentu, dan ada pihak yang lebih dominan bertanya
(pewawancara) dan pihak lain dominan menjawab, menjelaskan, atau memberi
informasi (narasumber). Wawancara sangat penting dalam penelitian
kualitatif, karena ia merupakan sarana atau teknik pengumpulan data/informasi.
Setiap pengumpulan data kualitatif hampir selalu membutuhkan wawancara dengan
sumber informasi, misalnya saksi mata, pelaku, pengamat, korban dan
sebagainya. Wawancara adalah salah satu teknik meliput, selain terjun
langsung ke lapangan atau tempat kejadian peristiwa dan studi literatur atau
studi kepustakaan. Etika dalam wawancara di antaranya adalah, (1)
sebutkan/perkenalkan identitas diri, (2) jelaskan tujuan wawancara, (3) datang
tepat waktu, konfirmasi bila terlambat, dan (4) menghormati permintaan
responden, buat secara tertulis. Sikap dalam wawancara yang perlu
diperhatikan:
1. Fokus pada lawan bicara.
2. Fokus pada pembicaraan.
3. Tidak boleh memotong pembicaraan.
4. Gunakan volume suara yang baik (berbicara tidak terlalu keras).
5. Sabar.
6. Lakukan verifikasi jika ada kekurangan.
7. Jangan menyakiti hati responden.
8. Hindari bahasa menggurui responden.
9. Hindari kata-kata kasar (kotor).
10. Bersikap ramah.
11. Hindari sikap rakus.
12. Hidari tatapan yang menyelidik/melotot/clingak-clinguk.
13. Ucapkan terima kasih.
2. Fokus pada pembicaraan.
3. Tidak boleh memotong pembicaraan.
4. Gunakan volume suara yang baik (berbicara tidak terlalu keras).
5. Sabar.
6. Lakukan verifikasi jika ada kekurangan.
7. Jangan menyakiti hati responden.
8. Hindari bahasa menggurui responden.
9. Hindari kata-kata kasar (kotor).
10. Bersikap ramah.
11. Hindari sikap rakus.
12. Hidari tatapan yang menyelidik/melotot/clingak-clinguk.
13. Ucapkan terima kasih.
C.
Komunikasi Lisan dalam Bernegosiasi
Sebagai mana kita sering mendengar negosiasi
diartikan sebagai proses yang melibatkan upaya seseorang untuk merubah atau
tidak merubah sikap dan perilaku orang lain. Sedangkan pengertian yang lebih
terinci menunjukkan bahwa negosiasi merupakan proses untuk mencapai kesepakatan
yang menyangkut kepentingan timabal balik dari pihak-pihak dengan sikap, sudut
pandang, dan kepentingan-kepentingan yang berbeda satu sama lain. Negosiasi,
baik yang dilakukan oleh seorang pribadi dengan pribadi lainnya, maupun
negosiasi antara kelompok dengan kelompok (atau antar pemerintah), senantiasa
melibatkan pihak-pihak yang memiliki latar belakang berbeda dalam hal wawasan,
cara berpikir, corak perasaan, sikap dan pola perilaku, serta kepentingan dan
nilai-nilai yang dianut. Pada hakikatnya negosiasi perlu dilihat dari konteks
antar budaya dari pihak yang mela-kukan negosiasi, dalam artian perlu
komunikasi lisan, kesedian untuk memahami latar belakng, pola pemi-kiran, dan
karakteristik masing-masing, serta kemudian berusaha untuk saling menyesuaikan
diri.
Agar dalam berkomunikasi lebih efektif dan mengena
sasaran dalam negosiasi bisnis harus dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap
yakni:
1. Fact-finding, mengumpulkan fakta-fakta atau data
yang berhubungan dengan kegiatan bisnis lawan sebelum melakukan negosiasi.
2. Planning/rencana, sebelum bernegosiasi/berbicara
susunlah dalam garis besar pesan yang hendak disampaikan. Berdasarkan kerangka
topik yang hendak dibicarakan rincilah hasil yang diharapkan akan teraih.
Berdasarkan pengenalan Anda terhadap lawan tersebut, perkirakan/bayangkan
kemungkinan reaksi penerima pesan/lawan berbicara terhadap apa yang Anda
katakan.
3. Penyampaian, lakukan negosiasi/sampaikan pesan
dalam bahasa lawan/si penerima. Usahakan gunakan istilah khas yang biasa
dipakai oleh lawan negosiasi kita. Pilihlah kata-kata yang mencerminkan citra
yang spesifik dan nyata. Hindari timbulnya makna ganda terhadap kata yang
disampaikan.
4. Umpan balik, negosiator harus menguasai bahasa
tubuh pihak lawan. Dengarkan baik-baik reaksi lawan bicara. Amati isyarat
prilaku mereka seperti: angkat bahu, geleng–geleng kepala, mencibir, mengaggguk
setuju. Umpan balik dapat untuk mengetahui samakah makna yang disampaikan
dengan yang ditangkap lawan negosiasi bisnis kita.
5. Evaluasi, perlu untuk menilai apakah tujuan
berkomunikasi/negosiasi sudah tercapai, apakah perlu diadakan lagi, atau perlu
menggunakan cara-cara untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Meskipun pesan yang disampaikan dapat diterima
dengan baik, bukan berarti hasil yang diharapkan akan diperoleh sesuai dengan
yang direncanakan semula. Yang sering terjadi justru perbedaan pandangan
terhadap cara penyelesaian masalah antara pemberi dan penerima pesan. Sehingga
diperlukan pembicaraan lebih lanjut, yang memerlukan perjuangan tersendiri bagi
pengirim pesan dalam menyampaikan dan memenangkan pendapatnya.
Kalau terjadi adu pendapat antara negosiator dengan
pihak lawan maka timbul dorongan untuk menang. Keinginan untuk menang di satu
sisi dengan mengabaikan kekalahan dipihak lainnya, biasanya sulit tercapai.
Untuk itu digunakan strategi menang-menang (win-win solution). Artinya ada sebagian
keinginan kita yang dikorbankan dengan mengharapkan pihak lawan juga akan
mengorbankan hal yang sama, sehingga kesepakatan di antara kedua belah pihak
dapat tercapai.
5). Komunukasi
Tertulis

– membuat dan mengirim surat teguran kepada
nasabah yang menunggak pembayarannya.
– membuat dan mengirim surat penawaran harga
barang kepada pihak lain.
– membuat dan mengirim surat konfirmasi barang
kepadsa pelanggan.
– membuat dan mengirim surat pemesanan barang
(order) kepada pihak lain.
– membuat dan mengirimi surat vaduan (claim)
kepada pihak lain.
– membuat dan mengirim surat permintaan barang
kepada pihak lain.
– membuat dan mengirim surat penolakan kerja
Komunikasi tertulis dilakukan baik antara individu
dan bagian dalam struktur organisasi peusahaan maupun dengan pihak ketiga.
Menurut Bovee dan Thill (1989) dalam penyampaian pesan secara tertulis,
mempunyai keuntungan yang sangat besar yaitu :
a) Adanya peluang untuk mengontrol pesan.
b) Isi pesan yang disampaikan dapat memuat informasi
yang sangat kompleks dan memerlukan uraian sangat detail.
c) Pesan yang disampaikan dapat didokumentasikan,
sehingga dapat dimanfaatkan untuk rujukan pada masa mendatang.
d) Pesan dapat disebabkan secara luas, ketika
khalayak yang ingin dijangkau sangat besar dan terpisah secara geografis.
Komunikasi tertulis dapat dipilih bilamana :
1. Pesan atau subjek yang ingin disampaikan cukup
banyak dan komplek, memerlukan penjelasan yang panjang lebar, memerlukan visualisasi
pesan dalam bentuk angka-angka, grafik, gambar, data statistik.
2. Penerima pesan terpisah jarak jauh dengan pemberi
pesan.
3. Memerlukan laporan, data atau dokumen tertulis
untuk arsip.
3. Tidak dibutuhkan tanggapan cepat dari penerima
pesan.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi tertulis secara
efektif adalah:
Menciptakan suasana yang menguntungkan.
Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan
dimengerti.
Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian
atau minat di pihak komunikan.
Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan
yang dapat menguntungkannya.
Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau
reward di pihk komunikan.
Berbicara tentang minat atau awareness di pihak
komunikan, dapat dikemukakan bahwa minat akan timbul bilamana ada unsur-unsur
sebagai berikut :
Tersedianya suatu hal yang menarik minat.
Terdapat kontras, yaitu perbedaan antara hal yang
satu dengan lainnya, sehingga apa yang menonjol itu menumbuhkan perhatian.
Terdapat harapan untuk mendapat keuntungan atau
mungkin gangguan dari hal yang dimaksudkan.
A. Penulisan
Kabar / Berita
Berita salah satu isi suratkabar adalah berita.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berita adalah, cerita atau
keterangan tentang kejadian atau peristiwa yang hangat. Dalam masyarakat kita,
berita itu sudah menjadi kebutuhan.
Masih dalam KBBI, Kabar itu artinya berita. Kabar
yang dimaksudkan adalah, berita yang harus disampaikan kepada kawan, dalam
bentuk lisan. Tidak jauh beda sebenarnya bahasa lisan dengan bahasa tulisan.
Walaupun dalam bahasa lisan, kita bisa memberikan pengantar yang panjang,
dengan membumbui berbagai ilustrasi, kemudian baru sampai kepada isi.
Namun berita yang disampaikan secara lisan itu akan lebih baik, jika kita juga memakai lead atau teras, apalagi jika kita beri judul.
Namun berita yang disampaikan secara lisan itu akan lebih baik, jika kita juga memakai lead atau teras, apalagi jika kita beri judul.
Berita suratkabar hanya menyajikan fakta-fakta,
tidak boleh beropini. Sedangkan berita di majalah, penekanan beritanya kepada
analisis dan cendrung berbentuk feature, semua itu disebut karya jurnalistik.
2.
Seni menulis berita Para pengamat pers cendrung membagi karya yurnalistik dalam bentuk tulisan menjadi tiga:
Seni menulis berita Para pengamat pers cendrung membagi karya yurnalistik dalam bentuk tulisan menjadi tiga:
1. Stright News, berita terbaru yang dimuat di suratkabar yang juga disebut sebagai spot news ataupun breaking news.
2. News Feature , memperkaya straight news dengan human interest (kemanusian), ini cerita di balik peritiwa dengan mengungkapkan latar belakang dan persspektif dari berita tersebut.
3. Feature orang, media menyebutnya sebagai artikel kreatif, terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi in-formasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan, ini disajikan dengan bahasa yang khas. Berita tersebut terdiri dari;
1. Judul
2. Lead (teras berita)
3. Isi (batang tubuh)
2. Lead (teras berita)
3. Isi (batang tubuh)
Judul
Judul adalah Kekuatan utama dari sebuah berita itu terletak di judulnya. Ketika seseorang melihat Koran di lapak penjualan, mata mereka tertuju kepada judul yang menarik, dari sanalah muncul hasrat untuk membaca berita itu dan tentunya diiringi dengan kerelaan untuk membuka dompet membeli suratkabar tersebut. Judul berita dibuat dengan kalimat pendek, tapi menggambarkan isi berita secara keseluruhan. Usahakan memakai kalimat aktif.
Judul adalah Kekuatan utama dari sebuah berita itu terletak di judulnya. Ketika seseorang melihat Koran di lapak penjualan, mata mereka tertuju kepada judul yang menarik, dari sanalah muncul hasrat untuk membaca berita itu dan tentunya diiringi dengan kerelaan untuk membuka dompet membeli suratkabar tersebut. Judul berita dibuat dengan kalimat pendek, tapi menggambarkan isi berita secara keseluruhan. Usahakan memakai kalimat aktif.
II. Lead (teras berita)
Setelah judul, isi berita itu bisa dilihat pada lead dan teras berita. Dari lead itulah orang bisa memahami isi berita tersebut. Mereka yang sibuk, cukup hanya dengan membaca lead, mereka sudah tahu isi berita tersebut. Dan dari lead itu pulalah yang mendorong orang ingin mengetahui lebih jauh lagi tentang berita tersebut.
Kunci menulis lead adalah, 5 W + 1 H dan + 1 S. Lima W adalah, What (Apa), Where (Dimana), When (Kapan), Why (Mengapa), Who (siapa) . Satu H adalah How (Bagaimana) Satu S adalah security (keamanan). Lead ini, diambilkan dari yang paling menarik dari suatu peristiwa, sehingga wartawan menyebut juga lead itu sebagai kunci berita. Atau ada juga yang menyebut platuk berita.
Bobot dan kepintaran wartawan dalam menyajikan berita akan terlihat pada kemampuannya dalam menuliskan lead berita. 3. Badan Berita Badan berita, penulisannya lazim disebut dengan teori piramida terbalik. Hal-hal yang pokok dan utama ditempatkan paling atas, sedangkan penjelasan serta keterangan tambahan yang berhubungan dengan berita tersebut dituliskan secara sistimatis dalam badan atau tubuh berita.
Namun penulisan dalam badan berita itu harus terarah dan tidak boleh ke luar dari lead. Dalam piramida terbalik ini sengaja dibuatkan semakin ke bawah, berita tersebut semakin tidak penting. Ini membantu redaktur dalam memotong berita jika tempat tidak tersedia dengan cukup di halaman suratkabar.
Setelah judul, isi berita itu bisa dilihat pada lead dan teras berita. Dari lead itulah orang bisa memahami isi berita tersebut. Mereka yang sibuk, cukup hanya dengan membaca lead, mereka sudah tahu isi berita tersebut. Dan dari lead itu pulalah yang mendorong orang ingin mengetahui lebih jauh lagi tentang berita tersebut.
Kunci menulis lead adalah, 5 W + 1 H dan + 1 S. Lima W adalah, What (Apa), Where (Dimana), When (Kapan), Why (Mengapa), Who (siapa) . Satu H adalah How (Bagaimana) Satu S adalah security (keamanan). Lead ini, diambilkan dari yang paling menarik dari suatu peristiwa, sehingga wartawan menyebut juga lead itu sebagai kunci berita. Atau ada juga yang menyebut platuk berita.
Bobot dan kepintaran wartawan dalam menyajikan berita akan terlihat pada kemampuannya dalam menuliskan lead berita. 3. Badan Berita Badan berita, penulisannya lazim disebut dengan teori piramida terbalik. Hal-hal yang pokok dan utama ditempatkan paling atas, sedangkan penjelasan serta keterangan tambahan yang berhubungan dengan berita tersebut dituliskan secara sistimatis dalam badan atau tubuh berita.
Namun penulisan dalam badan berita itu harus terarah dan tidak boleh ke luar dari lead. Dalam piramida terbalik ini sengaja dibuatkan semakin ke bawah, berita tersebut semakin tidak penting. Ini membantu redaktur dalam memotong berita jika tempat tidak tersedia dengan cukup di halaman suratkabar.
B. Korespondensi
(surat menyurat)
Pengertian
Korespondensi
Korespondensi adalah penyampaian maksud melalui
surat dari satu pihak kepada pihak lain dapat atas nama jabatan dalam suatu
perusahaan/organisasi dan dapat atas nama perseorangan (individu). Kegiatan
saling berkirim surat oleh perseorangan atau oleh organisasi disebut surat
menyurat atau korespondensi. Pihak yang terlibat disebut koresponden.
2. Pengertian Surat
2. Pengertian Surat
Surat adalah alat komunikasi tertulis untuk
menyampaikan pesan kepada pihak lain, yang memiliki persyaratan khusus yaitu
penggunaan kode 2 notasi (lampiran dan perihal), penggunaan kertas, penggunaan
model dan bentuk, pemakaian bahasa yang khas serta pencantuman tanda tangan.
3. Fungsi Surat
3. Fungsi Surat
1. Surat sebagai penyampai
pesan.
2. Surat sebagai wakil.
3. Surat sebagai bukti
tertulis.
4. Surat sebagai
pedoman/dasar bertindak.
5. Alat untuk mengingat.
6. Dokumen historis dari
suatu kegiatan.
7. Keterangan keamanan.
4. Ciri-ciri Surat:
1. Surat adalah pesan
tertulis.
2. Isi pesan dalam surat
merupakan informasi/persuasi.
3. Surat memiliki
bagian-bagian yang standar.
4. Surat memiliki bentuk yang
standar.
5. Surat memiliki satu pesan
inti.
6. Gaya bahasa surat bisa
formal ataupun informal.
5. Pembagian Surat:
5. Pembagian Surat:
1. Penggolongan surat menurut isinya :
a. Surat dinas pemerintahan
Surat yang dibuat oleh badan pemerintah yang isinya berkaitan dengan pesan kedinasan. Contohnya Surat Keputusan, nota dinas, surat perintah dll.
b. Surat bisnis
Surat yang dibuat oleh organisasi yang mencari keuntungan dengan kegiatan transaksi bisnis. Contoh surat pesanan, surat tagihan, surat lamaran kerja, surat gugatan, dsb.
Surat yang dibuat oleh organisasi yang mencari keuntungan dengan kegiatan transaksi bisnis. Contoh surat pesanan, surat tagihan, surat lamaran kerja, surat gugatan, dsb.
c. Surat sosial
Surat sosial adalah surat yang lahir dalam aktivitas bisnis maupun kedinasan yang isinya TIDAK BERKAITAN LANGSUNG dengan urusan bisnis. Surat sosial berfungsi membangun citra nama baik antar sesama partner. Contohnya Surat ucapan terima kasih, surat ucapan duka cita, surat undangan, surat dsb.
Surat sosial adalah surat yang lahir dalam aktivitas bisnis maupun kedinasan yang isinya TIDAK BERKAITAN LANGSUNG dengan urusan bisnis. Surat sosial berfungsi membangun citra nama baik antar sesama partner. Contohnya Surat ucapan terima kasih, surat ucapan duka cita, surat undangan, surat dsb.
d. Surat legal
Surat legal adalah surat-surat yang memiliki kekuatan hukum. Surat ini bisa berkaitan dengan kegiatan bisnis, dinas, maupun pribadi. Contohnya s. perjanjian, s. kuasa, s. wasiat, s. tugas, dan berita acara.
Surat legal adalah surat-surat yang memiliki kekuatan hukum. Surat ini bisa berkaitan dengan kegiatan bisnis, dinas, maupun pribadi. Contohnya s. perjanjian, s. kuasa, s. wasiat, s. tugas, dan berita acara.
e. Surat pribadi
Surat pribadi adalah surat yang ditulis oleh seseorang kepada orang lain yang isinya berupa pesan pribadi dan bukan untuk kepentingan organisasi atau urusan resmi
Surat pribadi adalah surat yang ditulis oleh seseorang kepada orang lain yang isinya berupa pesan pribadi dan bukan untuk kepentingan organisasi atau urusan resmi
2. Penggolongan surat menurut tujuan
secara garis besar surat dibagi menjadi 2 jenis tujuan yaitu s. informatif dan s. persuasif.
secara garis besar surat dibagi menjadi 2 jenis tujuan yaitu s. informatif dan s. persuasif.
3. Penggolongan surat menurut wujudnya
Dalam wujudnya kita mengenal s. bersampul, kartu pos, warkat, telegram, e-mail, dsb.
Dalam wujudnya kita mengenal s. bersampul, kartu pos, warkat, telegram, e-mail, dsb.
4. Penggolongan surat menurut besarnya audien (orang
yang dituju)
a. Satu orang
Contohnya S. Panggilan Kerja, S. Tagihan, S. Peringatan
b. Sekelompok orang
Contohnya S. Edaran, memo
c. Banyak orang
Contohnya S. Pengumuman, S. Semberitahuan,
a. Satu orang
Contohnya S. Panggilan Kerja, S. Tagihan, S. Peringatan
b. Sekelompok orang
Contohnya S. Edaran, memo
c. Banyak orang
Contohnya S. Pengumuman, S. Semberitahuan,
5. Penggolongan surat menurut urgensi penyelesaian
Menurut urgensinya, surat bisa dibagi menjadi
a. Sangat penting (harus segera ditindaklanjuti)
b. Penting (perlu ditindaklanjuti)
c. Biasa
Menurut urgensinya, surat bisa dibagi menjadi
a. Sangat penting (harus segera ditindaklanjuti)
b. Penting (perlu ditindaklanjuti)
c. Biasa
6. Penggolongan surat menurut kerahasiannya
Menurut kerahasiannya, surat bisa digolongkan menjadi
a. sangat rahasia (hanya orang yang dituju yang boleh mengetahui adanya surat)
b. Rahasia (hanya orang yang dituju yang boleh mengetahui isi suratt)
c. Konfidensial (hanya kalangan tertentu yang boleh melihat isi surat
d. Surat biasa
Menurut kerahasiannya, surat bisa digolongkan menjadi
a. sangat rahasia (hanya orang yang dituju yang boleh mengetahui adanya surat)
b. Rahasia (hanya orang yang dituju yang boleh mengetahui isi suratt)
c. Konfidensial (hanya kalangan tertentu yang boleh melihat isi surat
d. Surat biasa
C. PERENCANAAN
PESAN-PESAN PERSUASIF
Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap,
kepercayaan, atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara
sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu
pesan di dalam suatu cara yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa
mempunyaipilihan dan membuat mereka setuju. Penyampaian pesan – pesan persuasif
dapat diterapkan untuk kepentingan internal dan eksternal.
Didalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasif
dimaksudkan untuk menjual ide/gagasan kepada orang lain, memberi saran agar
prosedur operasional lebih efisien, mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan
tertentu, dan untuk meminta bantuan dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu.
Analisis Audien
Penyampaian pesan – pesan persuasif yang terbaik adalah dengan cara menghubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens. Untuk mengakomodasikan perbedaan individual, analisis audiens anda dan kemudian susunlah suatu pesan yang dapat menjadi daya tarik bagi kebutuhan mereka.
Penyampaian pesan – pesan persuasif yang terbaik adalah dengan cara menghubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens. Untuk mengakomodasikan perbedaan individual, analisis audiens anda dan kemudian susunlah suatu pesan yang dapat menjadi daya tarik bagi kebutuhan mereka.
Pertimbangan Perbedaan Budaya
Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana mereka respek terhadap anda.
Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana mereka respek terhadap anda.
Memilih Pendekatan Organisasional
Dalam hal ini, kita dapat menggunakan pendekatan organisasional tak langsung dalam menyampaikan pesan – pesan persuasif. Akan tetapi jika audiens adalah objektif, atau jika kita tahu bahwa mereka suka mendengan pesan yang disampaikan secara langsung, maka bisa menggunakan pendekatan operasional langsung .
Dalam hal ini, kita dapat menggunakan pendekatan organisasional tak langsung dalam menyampaikan pesan – pesan persuasif. Akan tetapi jika audiens adalah objektif, atau jika kita tahu bahwa mereka suka mendengan pesan yang disampaikan secara langsung, maka bisa menggunakan pendekatan operasional langsung .
● MENGEMBANGKAN
PESAN-PESAN PERSUASIF
Persuasi yang efektifmengandungempatkomponenpenting,
yaitumenetapkankredibilitas, membuatkerangkaargumentasiaudiens,
menghubungkanaudiensdenganhal-hal yang logis, danmenetapkanposisiandadenganpengunaanbahasa
yang baikdantepat.
Menetapkan Kredibilitas
Kredibilitas ditentukan oleh sejauh mana tingkat kepercayaan dan reliabilitas. Kredibilitas adalah sejauh mana kita dapat dipercaya oleh orang lain. Salah satu cara untuk menumbuhkan kredibilitas seseorang adalah melalui fakta. Semua bentuk dokumen, statistik, jaminan, dan hasil riset merupakan bukti objektif yang dapat mendukung kredibilitas anda.
Kredibilitas ditentukan oleh sejauh mana tingkat kepercayaan dan reliabilitas. Kredibilitas adalah sejauh mana kita dapat dipercaya oleh orang lain. Salah satu cara untuk menumbuhkan kredibilitas seseorang adalah melalui fakta. Semua bentuk dokumen, statistik, jaminan, dan hasil riset merupakan bukti objektif yang dapat mendukung kredibilitas anda.
Kerangka Argumentasi
Ketika kita cukup mengumpulkan berbagai fakta, bukti, dan temuan lainnya, maka kita siap membuat kerangka argumentasi yang diantaranya adalah sebagai berikut.
Ketika kita cukup mengumpulkan berbagai fakta, bukti, dan temuan lainnya, maka kita siap membuat kerangka argumentasi yang diantaranya adalah sebagai berikut.
Attention (Perhatian)
Adalah fase dimana kita harus meyakinkan audiens segera bahwa kita mempunyai sesuatu yang berguna untuk disampaikan.
Adalah fase dimana kita harus meyakinkan audiens segera bahwa kita mempunyai sesuatu yang berguna untuk disampaikan.
Interest (Minat)
Adalah fase dimana kita menjelaskan relevansi pesan dengan audiens.
Adalah fase dimana kita menjelaskan relevansi pesan dengan audiens.
Desire (Hasrat)
Adalah fase dimana kita membuat audiens untuk mengubah keinginannya dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi audiens.
Adalah fase dimana kita membuat audiens untuk mengubah keinginannya dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi audiens.
Action (Tindakan)
Adalah fase dimana kita menyaraknan tindakan spesifik yang kita inginkan kepada audiens
Adalah fase dimana kita menyaraknan tindakan spesifik yang kita inginkan kepada audiens
Memilih Daya Pemikat
Kebanyakan pesan persuasif menggunakan daya pemikat dengan logika dan daya pemikat yang emosional untuk melakukan persuasi audiens.
Untuk dapat menemukan keseimbangan antara keduanya tergantung pada 4 faktor penting yakni tindakan yang kita harapkan, harapan audiens kita, tingkat resistensi yang harus kita hadapi, dan seberapa jauh kita menjual ide atau gagasan tersebut pada audiens.
Kebanyakan pesan persuasif menggunakan daya pemikat dengan logika dan daya pemikat yang emosional untuk melakukan persuasi audiens.
Untuk dapat menemukan keseimbangan antara keduanya tergantung pada 4 faktor penting yakni tindakan yang kita harapkan, harapan audiens kita, tingkat resistensi yang harus kita hadapi, dan seberapa jauh kita menjual ide atau gagasan tersebut pada audiens.
Pemikat emosional
untuk melakukan sesuatu kepada audiens, kita dapat memanfaatkan emosi yang dilandasi dengan suatu argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada audiens selama pemikat emosional sangat kuat.
untuk melakukan sesuatu kepada audiens, kita dapat memanfaatkan emosi yang dilandasi dengan suatu argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada audiens selama pemikat emosional sangat kuat.
Pemikat logika
ketika kita memilih pemikat logika, kita dapat menggunakan salah satu dari ketiga jenis alasan berikut.
ketika kita memilih pemikat logika, kita dapat menggunakan salah satu dari ketiga jenis alasan berikut.
analogi, adalah menggunakan suatu alasan dari bukti
spesifik menuju bukti spesifik.
Induksi, adalah memberikan alasan dari bukti
spesifik menuju kesimpulan umum.
Deduksi, adalah pemberian alasan yang bersifat umum
dari kesimpulan yang spesifik.
Pertimbangan
etika
Pelaku bisnis secara etis menginformasikan kepada para pelanggan baik yang berkaitan dengan manfaat, ide, organisasi, produk, atau tindakan tertentu, sehingga pelanggan dapat mengakui betapa baiknya suatu ide.
Pelaku bisnis secara etis menginformasikan kepada para pelanggan baik yang berkaitan dengan manfaat, ide, organisasi, produk, atau tindakan tertentu, sehingga pelanggan dapat mengakui betapa baiknya suatu ide.
MENULIS
PERMINTAAN PERSUASIF
Yang paling penting ketik menyusun permintaan persuasive untuk suatu tindakan adalah tetap menjaga batas-batas permintaannya. Oleh karena itu, dalam membuat suatu permintaan persuasive perlu perhatian khusus terhadap manfaat
yang baik secara langsung maupun tak langsung dalam memenuhi permintaan tersebut.
Permintaan
Persuasif untuk Tindakan
Mulailah dengan kalimat yang mampu mengundang perhatian pembaca yang menunjukkan bahwa anda mengetahui sesuatu yang sangat diharapkan pembaca. Bahkan pesan persuasive yang sifatnya memuji atau menyanjung tentang pembaca juga dapat dibenarkan. Pertengahan, gunakan kalimat yang mampu menarik minat dan harapan pembaca. Akhiri tulisan anda dengan suatu permintaan atau permohonan tindakan spesifik.
Mulailah dengan kalimat yang mampu mengundang perhatian pembaca yang menunjukkan bahwa anda mengetahui sesuatu yang sangat diharapkan pembaca. Bahkan pesan persuasive yang sifatnya memuji atau menyanjung tentang pembaca juga dapat dibenarkan. Pertengahan, gunakan kalimat yang mampu menarik minat dan harapan pembaca. Akhiri tulisan anda dengan suatu permintaan atau permohonan tindakan spesifik.
Permintaan
dan Pengaduan Persuasif untuk Penyesuaian
Kebanyakan surat pengaduan (claim letters) dimulai dengan pernyataan pesan-pesan rutin. Namun demikian, anda juga menulis surat pengaduan persuasive dengan menambahkan bukti tambahan dan menggunakan teknik yang lebih menarik perhatian pembaca.
Kebanyakan surat pengaduan (claim letters) dimulai dengan pernyataan pesan-pesan rutin. Namun demikian, anda juga menulis surat pengaduan persuasive dengan menambahkan bukti tambahan dan menggunakan teknik yang lebih menarik perhatian pembaca.
PENULISAN
PESAN-PESAN PENJUALAN DAN PERMOHONAN DANA
Ada dua jenis pesan-pesan persuasive, yaitu surat
penjualan (sales letters) dan surat permohonan bantuan dana (fundraising
letters). Kedua pesan tersebut memiliki perbedaan yaitu pesan-pesan penjualan
biasanya dikirim oleh organisasi yang berorientasi pada laba untuk melakukan
persuasi kepada pembaca agar mengeluarkan sejumlah uang atas produk mereka
sendiri. Dilain pihak, pesan-pesan permohonan bantuan dana biasanya dikirim
oleh organisasi nirlaba untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar memberikan
bantuan dana atau lainnya kepada pihak lain. Persamaannya, keduanya bersaing
untuk bisnis dan kepentingan publik. Keduanya juga berusaha melakukan persuasi
kepada pembaca untuk mengeluarkan uang atau waktu untuk menghasilkan suatu
nilai tertentu yang ditawarkan.
Perencanan Pesan-Pesan Penjualan
Salah satu tujuan ketika merencanakan pesan-pesan penjualan adalah untuk memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang produk anda. Dalam penyampaian pesan persuasive, mulailah dengan melakukan analisis audiens dan memfokuskan pada bagaimana kebutuhan, minat, dan emosianal mereka.
Langkah selajutnya adalah memilih poin penjualan produk atau manfaat yang paling menarik bagi audiens. Ketika melakukan komposisi pesan-pesan persuasive, fokuskan pada poin penjualan produk yang mampu menjadi daya pikat bagi audiens.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan penjualan, diantaranya melalui brosur, pengiriman surat, sample, kartu, telpon, surat elektronik dan iklan media masa dan elektronik.
Salah satu tujuan ketika merencanakan pesan-pesan penjualan adalah untuk memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang produk anda. Dalam penyampaian pesan persuasive, mulailah dengan melakukan analisis audiens dan memfokuskan pada bagaimana kebutuhan, minat, dan emosianal mereka.
Langkah selajutnya adalah memilih poin penjualan produk atau manfaat yang paling menarik bagi audiens. Ketika melakukan komposisi pesan-pesan persuasive, fokuskan pada poin penjualan produk yang mampu menjadi daya pikat bagi audiens.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan penjualan, diantaranya melalui brosur, pengiriman surat, sample, kartu, telpon, surat elektronik dan iklan media masa dan elektronik.
Pengorganisasian
dan Komposisi Pesan-Pesan Penjualan
Kebanyakan surat penjualan disusun berdasarkan
perencanaan organisasional AIDA yang digunakan untuk penulisan pesan persuasif.
Ciri – ciri surat tersebut harus mengandung hal – hal berikut.
Menarik Perhatian, dengan menggunakan kalimat tanya
pada permulaan paragraph, dengan menekankan contoh produk terbaru, memberikan
ilustrasi, dan memberikan solusi dari suatu masalah.
Membangun Minat, dengan menekankan titik penjualan
produk kepada audiens, dengan menempatkan titik penjualan utama dalam paragraph
awal.
Meningkatkan Hasrat, dengan mengungkapakan manfaat
utama bagi pembaca dalam kata-kata atau gambar, grafik atau bagan yang lebih
menarik.
Memotivasi tindakan, dengan memilih media
penyampaian surat penjualan kepada pembaca yang memungkinkan mereka memberikan
tanggapan atas surat tersebut.
Perencanaan
Pesan-Pesan Permohonan Bantuan Dana
Sebelum menulis surat permohonan bantuan dana, yang perlu diperhatikan adalah kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, dengan cara memahami siapa pembaca, bahasa apa yang digunakan, apa manfaatnya, bagaimana latar belakangnya, dal lain – lain
Sebelum menulis surat permohonan bantuan dana, yang perlu diperhatikan adalah kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, dengan cara memahami siapa pembaca, bahasa apa yang digunakan, apa manfaatnya, bagaimana latar belakangnya, dal lain – lain
Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam
penulisan surat permohonan bantuan dana, yaitu:
Anda harus mampu menjelaskan kebutuhan secara
spesifik.
Tunjukkan kepada pembaca betapa pentingnya donasi
yang anda sumbangkan kepada pihak lain.
Kemukakan secara jelas berapa jumlah donasi yang
dibutuhkan.
REFERENSI
Nawangsari, Sri. (1997). Komunikasi Bisnis. Jakarta:
Gunadarma